Amsal 29

Reaktif atau Proaktif?

6 Desember 2021
GI Fernandes Lim

Ada tiga hal yang bila sudah berlalu, biasanya tidak dapat kembali lagi, yaitu waktu, kesempatan dan perkataan. Waktu yang telah lewat, kesempatan yang tidak diambil, dan kata-kata yang telah diucapkan tidak bisa dibatalkan atau diulang. Oleh karena itu, hikmat dalam berkata-kata merupakan salah satu keterampilan hidup yang penting yang diperlukan manusia dalam menjalin relasi.

Ada dua macam orang yang lebih rendah daripada orang bodoh atau orang bebal, yaitu "orang yang menganggap dirinya bijak" (26:12) dan "orang yang cepat dengan kata-katanya" (29:20). Kata "cepat" menunjuk kepada sikap gegabah. Jadi, yang dimaksud dengan orang yang cepat berkata-kata adalah orang yang gegabah, terburu-buru, tidak berpikir atau memperhatikan kata-kata yang ia ucapkan. Penulis Amsal menggambarkan orang seperti itu lebih tidak punya harapan dibandingkan dengan orang bodoh. Sangatlah sulit berteman dengan orang yang sembarangan berbicara dan tidak mengenal sopan santun dalam berbicara.

Apa yang harus kita lakukan agar kita tidak gegabah dalam berbicara? Apakah cukup dengan berpikir dahulu sebelum berbicara? Apa yang harus dipikirkan oleh anak-anak Tuhan sebelum berbicara? Orang yang gegabah atau reaktif adalah orang yang cepat terpengaruh oleh keadaan. Sikap dan perkataannya adalah reaksi terhadap keadaan, bukan hasil keputusan berhikmat yang dilandasi oleh nilai-nilai kebenaran yang ia percayai. Rasul Paulus menasihati, "Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, ...." (Kolose 3:17). Perkataan dan perbuatan anak-anak Tuhan seharusnya bukanlah reaksi spontan terhadap keadaan, tetapi harus dilakukan "dalam nama Tuhan Yesus". Frasa "dalam nama Tuhan Yesus" bukanlah mantra yang sekadar kita sebut setelah kita berbicara, tetapi frasa itu harus kita hayati. Secara proaktif, setiap perkataan yang hendak kita ucapkan harus kita selaraskan dengan kehendak Tuhan, dan membuat Tuhan Yesus semakin dihormati dan dimuliakan. Apakah yang paling mempengaruhi perkataan kita: situasi atau kerinduan hati untuk hidup semakin menyerupai Tuhan Yesus? Jangan biarkan perkataan kita dikontrol oleh keadaan, tetapi ubahlah keadaan melalui kehadiran kita yang hidup semakin serupa dengan Kristus!


Pokok Doa
1. Proses pengusulan Calon Sementara Penatua di masing-masing Jemaat GKY.
2. Proses Pergantian Gembala di GKY Jemaat Teluk Gong, GKY Jemaat Sunter.
Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16
www.gky.or.id | Gereja Kristus Yesus Copyright 2019. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design